30.4 C
Indonesia
Kamis, September 19, 2024

Buku Karya Pekerja Migran Indonesia Berjudul Bukan Cerpen Biasa, Diluncurkan KBRI Singapura

Setiap orang berhak menyampaikan pendapat di depan umum melalui berbagai cara.

Salah satunya yakni dengan menggunakan narasi berbentuk buku dalam berbagai ritme.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura pada Minggu (26/5) memfasilitasi peluncuran buku antologi cerpen “Bukan Cerpen Biasa”.

Tulisan tersebut berisi kumpulan cerpen, yang diantaranya ditulis oleh pekerja migran Indonesia.

Dalam rilis KBRI Singapura yang diterima pada Senin, Wakil Duta Besar Indonesia untuk Singapura Djati Ismojo.

Mengapresiasi usaha dan dedikasi para pekerja migran yang tetap semangat berkarya meski harus bekerja selama 12 jam sehari.

“Semoga pengalaman kalian yang dituliskan menjadi karya sastra ini dapat menginspirasi,” ujar Ismojo.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura IGAK Satrya Wibawa yang berinisiatif menggelar peluncuran buku ini merasa bangga dengan karya pekerja migran Indonesia.

”Bukan Cerpen Biasa adalah antologi cerpen karya orang-orang luar biasa.

Mereka menyempatkan diri berkarya walau setiap harinya mereka bekerja hingga larut malam,” kata Wibawa.

“Peluncuran buku ini tidak hanya menjadi momen penting bagi para penulis, tetapi juga bagi komunitas pekerja migran di Singapura,” lanjutnya.

Wibawa berharap buku tersebut dapat memberikan semangat dan inspirasi bagi pekerja migran lainnya.

Agar selalu semangat untuk terus berkarya dan menceritakan kisah mereka melalui tulisan.

Sementara itu, Dewi Lubis sebagai penulis utama sekaligus editor buku tersebut menyampaikan rasa bangga atas terbitnya buku cerpen ini.

”Tidak semua dari penulis ini pernah menulis, sehingga perlu usaha dan kerja keras untuk memberi semangat agar mereka menuntaskan karyanya,” ujar Dewi.

”Selalu ada pilihan hidup lainnya, salah satunya menulis. Semoga menulis juga dapat memberikan pilihan bermanfaat bagi kawan-kawan saya, sesama pekerja migran,” tambahnya.

“Bukan Cerpen Biasa” berisi 31 cerpen yang delapan diantaranya ditulis pekerja migran Indonesia.

Yakni mengenai kisah hidup sehari-hari mereka selama bekerja di negara orang.

Cerita-cerita tersebut mencerminkan suka duka, harapan, dan perjuangan mereka dalam mencari nafkah di negeri orang.

Buku ini tidak hanya menjadi bukti kreativitas dan kemampuan sastra para pekerja migran.

Tetapi juga menjadi simbol keberanian mereka dalam menyuarakan pengalaman hidupnya.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles