20.7 C
Indonesia
Senin, Desember 16, 2024

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap Meraih Penghargaan Internasional Setelah Memberdayakan TKI

Tenaga Kerja Indonesia yang sudah habis masa kontraknya harus memiliki wawasan bisnis agar tidak kebingungan setelah kembali ke rumah.

Kesuksesan dalam pemberdayaan tenaga kerja Indonesia (TKI) purna dan mantan anak buah kapal (ABK) di Kelurahan Kutawaru, Kabupaten Cilacap.

Mengantarkan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap meraih penghargaan tingkat dunia.

Bahkan, Kilang Cilacap berhasil membawa pulang 4 penghargaan dari ajang The 16th Annual Global CSR and ESG Summit and Awards 2024 di Hanoi, Vietnam, Kamis (25/4).

Keempat penghargaan itu terdiri atas dua Platinum untuk kategori Product Excellence Awards dan Excellence In Provision of Literacy and Education Awards.

Serta dua Gold untuk kategori The Best Country Awards Best In Indonesia dan Best Environmental Excellence Awards.

Usai menerima penghargaan tersebut secara langsung, Area Manager Communication, Relations, and CSR PT KPI RU IV Cilacap Cecep Supriyatna mengaku bangga.

karena keempat penghargaan itu diberikan untuk satu program bertajuk Masyarakat Mandiri Kutawaru (Mamaku).

“Program Mamaku merupakan strategi terpadu pemberdayaan masyarakat melalui optimalisasi potensi sosial, lingkungan, dan ekonomi,” jelasnya.

Menurut dia, program Mamaku dilatarbelakangi kondisi sosial Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah.

Cilacap yang memiliki potensi lingkungan sangat baik seperti stok ikan melimpah, sinar matahari cukup, dan wisata bahari, namun belum tergarap optimal.

“Sebagian masyarakat merupakan mantan ABK dan ibu-ibu TKI purna yang bertekad untuk tidak berangkat lagi ke luar negeri,” kata Cecep.

Ia mengatakan para mantan ABK itu kemudian membentuk kelompok pembudi daya ikan (pokdakan).

Sedangkan para TKI purna membuat kelompok Bunda Malutik Kutawaru (Buntiku).

“Kami bekerja sama dengan Pemkab Cilacap memberikan pelatihan pengelolaan tambak.

Sedangkan Buntiku diberikan peningkatan kapasitas pengelolaan jerami menjadi makanan tradisional atau UKM,” katanya.

Selanjutnya, kata dia, kelompok tersebut membentuk kawasan wisata terpadu Kampoeng Kepiting serta pengelolaan sampah oleh Bank Sampah Abhipraya.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles