Pendapatan dari negara berasal dari banyak sektor mulai dari bisnis perdagangan dan pariwisata.
Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menilai ajang lomba lari jelajah wisata “Sleman Temple Run”.
Yang rutin diselenggarakan tiap tahun cukup efektif dalam mempromosikan dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sleman.
“Promosi destinasi wisata melalui kegiatan merupakan salah satu strategi promosi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman.
Salah satunya melalui ‘Sleman Temple Run’ yang selama ini cukup efektif,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman Ishadi Zayid di Sleman, Minggu.
Menurut dia, promosi wisata dalam bentuk kegiatan memberikan dampak yang signifikan terhadap destinasi wisata.
Dalam bentuk tumbuhnya aktivitas ekonomi, serta dampak terhadap wisatawan itu sendiri.
Salah satunya yakni dengan memberikan pengalaman dan kenangan yang spesifik.
“Potensi wisata budaya dengan ikon candi yang berada di kawasan Perbukitan Shiva Plateau (Perbukitan di Prambanan).
Menumbuhkan ide penyelenggaraan event ‘sport tourism’ dengan memanfaatkan keberadaan candi-candi tersebut.
Hal itu menjadi sebuah ajang olah raga lari lintas alam dari candi ke candi,” katanya.
Ia mengatakan, ajang lomba seperti ini hanya akan dimiliki oleh Kabupaten Sleman dan menjadi satu satunya kegiatan “sport tourism” lari di dunia dengan rute melewati candi candi.
Yang dilengkapi dengan menyuguhkan pemandangan yang indah serta kekayaan budaya dan kesenian tradisi masyarakat lokal.
“Selain keindahan peninggalan sejarah budaya, peserta juga akan mendapatkan suguhan seni budaya warga setempat dan kuliner tradisional di setiap pos,” katanya.
Ishadi mengatakan, pada 2024 ini merupakan penyelenggaraan “Sleman Temple Run” yang ke sembilan yang akan dilaksanakan pada Minggu, 8 September 2024 di Kompleks Candi Banyunibo Prambanan.
“Ajang ‘Sleman Temple Run’ 2024 siap digelar, setelah sebelumnya pada Sabtu (27/7) diselenggarakan kegiatan ‘Road To Sleman Temple Run 2024’.
Dengan start-finish di Kololek Taman Wisata Candi Ratu Boko Prambanan dengan berlari sejauh lima kilometer yang dihadiri 200 peserta dari komunitas-komunitas lari di Yogyakarta dan sekitarnya, guna untuk mengenalkan sedikit pemandangan dan rute yang akan dilewati,” katanya.
Ia mengatakan, “Sleman Temple Run” 2024 akan diikuti sekitar 1.000 peserta yang sudah terdaftar dengan peserta asing tercatat sejumlah 18 peserta dari 15 negara.
“Peserta dari mancanegara diantara dari Belarusia, Colombia, Russia, Timor-Leste, Palestina, Polandia, Sudan, Yaman, Thailand, Pakistan, Cambodia, Belanda, Jerman, Gambia, Belanda dan akan masih banyak lagi yang mendaftar,” katanya.