Dalam mengirimkan tenaga kerja ke Indonesia ada peraturan yang wajib diikuti oleh perusahaan asing.
Salah satunya yakni dengan memberikan penambahan keahlian dalam mengerjakan pekerjaan.
Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah perlu memastikan “transfer of knowledge” (alih keahlian) dilakukan oleh perusahaan-perusahaan China yang berinvestasi di Indonesia.
“‘Transfer of knowledge’ itu menjadi bagian dari persyaratan penggunaan tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia.
Pada saatnya teknologi yang dilakukan yang selama ini mungkin menjadi peluang bagi tenaga kerja asing akan diisi oleh tenaga kerja kita.
Di situlah pentingnya ‘transfer of knowledge’,” ucap Menaker Ida Fauziah di Wisma Indonesia Kompleks Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing, China, Selasa.
Ida Fauziah melakukan kunjungan kerja bersama dengan sejumlah pejabat di lingkungan Kemenaker.
Antara lain Sekretaris Jenderal Kemenaker Anwar Sanusi, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK) Kemenaker Estiarty Haryani, dan pejabat terkait lainnya.
“Perusahaan harus menyiapkan proses transisi keahlian tersebut melalui balai-balai pelatihan vokasinya.
Melalui proses yang dilakukan di internal perusahaan maupun dengan skema yang kita siapkan.
Yakni dengan langkah bekerja sama dengan balai-balai pelatihan vokasi kita,” kata Ida.
Terlebih Kemenaker mencatat jumlah TKA terbanyak di Indonesia berasal dari China, yaitu sekitar 34 ribu orang (pada Januari-Mei 2024).
Sedangkan RPTKA (Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing) untuk TKA asal China yang sudah dilaporkan ke Kemenaker adalah sebanyak 81.933.
“Kita terus upayakan perbaikan (alih keahlian), makanya kepada negara-negara yang banyak sekali menempatkan tenaga kerjanya di Indonesia.
Kita bicara panjang lebar bagaimana ‘transfer of knowledge’ dilakukan, baik yang dilakukan di Indonesia maupun di China sendiri,” ujar Ida.
Dalam kunjungan ke China, Ida Fauziyah rencananya akan bertemu Menteri Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial China Wang Xiaoping di Beijing.
Serta mengunjungi Shanghai Vocational Center di Shanghai, dan melhat pelatihan vokasi oleh Huawei di Shenzhen.